ABSTRAK Maryam Kadir, 2012.
“Bentuk Dan Makna Simbolik Busana Adat Pada Upacara Molo’opu Untuk Jogugu
Kabupaten Bone Bolango” Program Studi S1 Pendidikan Teknik Kriya Fakultas
Teknik. Universitas Negeri Gorontalo. Pembimbimg Hasdiana S.Pd, M.sn, dan Ulin
Naini S.Pd, M.sn. Upacara Adat Molo’opu adalah Salah satu kegiatan upacara adat
yang termasuk pada aspek penyambutan tamu (Pohutu Motombulu) yaitu penjemputan
sekaligus penobatan secara adat kepada pemimpin baru untuk menempati rumah
jabatan (yiladia). Penelitian ini bermaksud mengungkap bentuk dan makna
simbolik pada busana adat upacara molo’opu yang sebagian besar sudah tidak
diketahui oleh masyarakat yang ada di Gorontalo. Metode yang digunakan adalah
metode deskriftif kualitatif. Data - data yang dikumpulkan berupa kata-kata,
gambar dan bukan angka-angka. Dengan demikian laporan penelitian akan berisi
kutipan-kutipan data untuk memberi gambaran penyajian laporan. Data tersebut
diperoleh melalui naskah wawancara, catatan lapangan, foto, dokumen pri.badi, catatan
atau memo dan dokumen lainnya. Data tersebut kemudian direduksi,
dikategorisasikan selanjutnya dianalisis. Subjek dalam penelitian ini adalah
Busana adat pada upacara adat molo’opu yang dikenakan oleh Jogugu dalam hal ini
adalah Sekretaris Daerah di Kabupaten Bone Bolango. Sedangkan Objeknya adalah
bentuk dan makna simbolik yang ada pada busana adat molo’opu meliputi bentuk
siluet, pola dasar, motif hias, unsur-unsur busana, bahan busana, warna
busana,asesoris busana serta pelengkap busana. Hasil Penelitian ini merupakan
uraian tentang bentuk dan makna simbolik pada busana adat upacara molo’opu yang
dikenakan oleh jogugu (Pembantu Bupati) dalam hal ini adalah Sekretaris Daerah
di Kabupaten Bone Bolango. Bentuknya meliputi siluet, pola dasar, motif hias,
unsur-unsur desain, bahan busana, asesoris, warna busana dan pelengkap busana.
Sedangkan makna simbolik tersirat dari bentuk-bentuk busana adat tersebut
(adat, agama, status sosial ).
Sumber : DISINI